Monday 25 April 2011

mana yang lebih jujur
bibirmu yang mengatakn senyum
atau mata yang membendung embun?


aku lebih percaya pada pipimu sayang


putih yang tabah, melalukan semua airmata
putih yang sabar, mengundang tanganku menyeka


aku lebih percaya pada alis dan bulu mata
teduh yang melindungimu dari tatap kemarau,
gersang yang mengisyaratkan danau itu ada..

Saturday 23 April 2011

terdiam kelu, kawanku
sendiri dalam kesendirian di saat yang mati ini
dan penuh terisi oleh api yang hidup
menerima sepenuhnya hari hari yang runtuh




Friday 22 April 2011

bibir langit dan bibir bumi
kecup hanya kecup
jauh tetap jauh..

lekaslah, kecuplah kaku..


tersebab kemarau yang rawan
berseru rumput pada awan


lalu luruh jua sebabak hujan
mungkin begitulah bibir langit
dan bibir bumi berkecupan


kau tak tahu, tentu, tak tahu
karena kau tak pernah bisa
mendengar bisik bisu rayu itu



Thursday 21 April 2011

menembus belantara cinta
tak seorang pun kelak kau jumpa
mata air pun hendak kering tak tersisa
pada hijau warna-warna
ada yang senantiasa ada
mawar menunggu, sepadang bunga


dan kau berteriak..cinta! cinta!
tapi sayapmu luka
tak ada yang terbuka


hati!
bertukarlah,
ubah arah



Wednesday 20 April 2011

seperti lilin, menyalalah aku, memantulkan sinar
tiba keberuntunganku, ku terangi diri bagai lilin
janji hembus pagi, menyatu pada siang dan malammu
terbakar, kuning, bergoyang, menangis bagai lilin
mutiara menderu dari laut mataku, ke bungah dadaku
hatiku tersulut mengirim pijarnya, bagai lilin
kobar mentari jadi lentera surga, sungguh tampak
setiap tangismu tak terbendung, bagai lilin
dari kenangan cahayamu, setiap menyala terbang
bila hati yang terbakar, jiwa pun ingin bagai lilin
tak ada yang kita tahu kecuali terbakar, bagai lilin..

Friday 15 April 2011

ketika ada yang pamit diri
yakinlah dia sungguh hendak pergi


ketika senja pamit, yakinlah ia tak
lagi tenggelam bersama matahari?


aku tak tahu, sebab pagi terlalu lama
dan siang seakan enggan lahi berkelana


episode rintik, adalah tangis matahari,
adalah senandung rindu rembulan ini


karena itu kubiarkan payung kuncup,
sebab tangis matahari, dan rindu rembulan
telah lama kunanti dalam perjalanan ini.

Wednesday 13 April 2011

aku kabut kau langit
hati kalut melepas jerit
hilang, pergi tak kembali
tertawan, tak ingin mencari..

Tuesday 12 April 2011

ada perasaan yang tak harus kita
beri nama, ketika ruang dada sesak
bayangan, dia yang kemarin ada disana
lalu menjauh perlahan melambaikan tangan


ada perasaan yang tak harus kita
beri nama, ketika pelupuk mata adalah
patahan sungai, dan gumpal air mata
terbendung, padahal di hulu hujan badai.

Sunday 10 April 2011

gelisah

ada yang lebih berharga 
dari kegelisan?


satu waktu
mungkin esok
saat matahari cerah
aku terbangun
tanpa kegelisahan


jika itu datang
ingatkan aku
untuk menggali
makam sendiri

aku mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat di ucapkan
kayu pada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat di sampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Saturday 9 April 2011

cinta liar 2

cintai aku jangan bertanya caranya
malu tak akan menyakitimu
takut takkan menjatuhkanmu
cintai aku tanpa ragu..


jadilah laut dan pelabuhan
jadilah bumi dan pengasingan
jadilah cerah dan badai
jadilah lembut dan kasar
cintai aku dengan beribu cara
dan jangan ulangi kemarau
sungguh.. aku benci kemarau..

cinta liar

cintailah aku tanpa ikatan
berdiamlah di garis garis tanganku
cintai akumeski hanya
berpeken pekan..berhari hari..berjam jam
karena aku tak mementingkan keabadian
aku november..bulan badai..
   bulan hujan dan dingin..
aku november,.. maka berkelebatlah dijasadku
seperti petir


cintai aku 
seperti gempa..seperti maut yang tak dinanti
menerkamku seperti srigala ganas kelaparan
dan menggigitku..dan mencakarku..
bagai hujan memukul pantai..


aku lelaki tanpa suratan nasib
maka jadilah nasibku
dan biarkan aku di atas dadamu
seperti pahatan di atas batu

Friday 8 April 2011

bagaimana mesti tersentuh jiwaku, tanpa
tersentuh jiwa juga jiwamu? 
bagaimana bisa kucampakkan hatiku padamu? lalu berpaling
ke arah lain?
ah, inginnya kusimpan saja jiwaku 
di gelap itu, bersama yang dulu pernah hilang,
di tempat yang masih terasa asing.
yang tak merasa getar, saat engkau menggigil.



Wednesday 6 April 2011

semua tampak mata, semua tak terbaca
semua tak beranjak jauh, semua tak tersentuh

lalu kudapati diri sendiri di tengah bola mata
yang mengawasi diri sendiri di kosong tatap

menghamburlah momentum, tanpa gerak tanpa raga
aku bertahan, aku beranjak, aku sebuah jeda..

Monday 4 April 2011

aku pergi mengembara tanpa diriku
ku temukan kegmbiraan tanpa diriku
rembulan sembunyi tanpa diriku
bagi kekasih yang membebaskan diriku
aku terlahir tanpa diriku
tanpa jiwa kita yang mabuk itu
selalu berbahagia tanpa diriku
hapuskan aku dari kenangan dulu
mengingatkanku tanpa diriku
tanpa kegembiraan yang kupinta tanpa diriku
aku selalu akukah tanpa diriku?
kurung saja aku, tutup semua pintu
lalu aku masuki tanpa diriku
takluk berlutut, hatinya terbelenggu
juga diriku terikat rantai tanpa diriku
gelas yang tak pernah diam tanpa diriku..



Saturday 2 April 2011

...dan malam demi malam, ku berselimut ragu
jalanku tak benar..
menyimpang dari yang ditakdirkan..
aku tak bisa menenangkan hati yang aku cintai
atau hanya berpaling melihat yang mencintai aku,
namun tak tahu mengapa aku dicintai
aku adalah cinta yang tak berarti,
adalah khayalan kebahagiaan abadi.
aku adalah cinta yang keji.